Minggu, 25 Januari 2009

Pelajaran tambahan pulang jam 14.30 = USELESS

Ini opini penulis terhadap program pelajaran tambahan sampai pukul 14.30 di sekolah penulis, SMP Karangturi.

Berikut kekecewaan penulis :

1. Pelajaran tambahan sampai pukul 14.30 sama sekali tidak memberikan manfaat, justru malah menambah lelah siswa. Mereka malas mengikuti penjelasan guru, dan hanya sekadar ngerumpi / ngobrol - ngobrol di kelas buat menghilangkan kebosanan.

2. Kelas 9C yang memang dianggap kelas "unggulan" tidak ada pelajaran tambahan? DISKRIMINASI! Merendahkan sekali kalau saya lihat, memangnya 9C PASTI LULUS SEMUA? Memangnya kalau tidak ada pelajaran tambahan kelas lainnya TIDAK LULUS? Sungguh penulis sangat KECEWA! KECEWA! KECEWA! Penulis yang kebetulan tidak berada di kelas 9C merasa dirugikan, merasa DIRENDAHKAN.

3. Pulang pada 14.30 ini justru menambah beban. Waktu belajar berkurang, apalagi kalau besoknya ada tes / ulangan. Ditambah lelah dan mengantuk saat sampai ke rumah, istirahat sebentar. Plus, kalau ditambah les dan kesibukan lainnya, APAKAH SEKOLAH TIDAK PEDULI LAGI DENGAN NASIB SISWA? BAGAIMANA KALAU NILAI MEREKA JELEK MALAH GARA - GARA PELAJARAN TAMBAHAN? Otomatis, kelas 9C yang pulang tetap seperti biasa diuntungkan dengan adanya tambahan waktu untuk belajar. Memang pembaca bisa bilang "dicicil saja, salah siapa gak belajar jauh - jauh hari?". Tapi pembaca pikirkan? Kalau setiap hari ada ulangan, misal besok IPS besok IPA besok bla bla bla, KAPAN SISWA DIBERI WAKTU UNTUK BELAJAR JAUH - JAUH HARI SEBELUM ULANGAN? Sabtu dan Minggu ? KAPAN SISWA BERISTIRAHAT? KECEWA! I'M DISSAPOINTED!

-------------------------------------------------------------------------------------

Oke lah, kalau memang perlu diberi tambahan, bisa kan diadakan pada hari lain, semisal HARI SABTU yang memang libur. 4 x 40 menit, apa susahnya? Materi UAN cuma 4 kan? @30 - 40 menit saja sudah cukup. Penulis tidak keberatan. Bila sekolah menghendaki, SILAHKAN! Bila tidak menghendaki, jangan menambah beban siswa dan orang tua dengan pulang pada sore hari (14.30). Otomatis, orang tua merasa dirugikan juga. Mereka yang pulang dengan mobil / sepeda motor bertambah rugi. BBM bisa terkuras 2x lipat hanya untuk MENJEMPUT 2x (Siswa yang punya kakak / adik). Ditambah, rumah penulis yang jauh dari sekolah, terpaksa orangtua penulis menyelangkan waktu sejenak untuk menjemput pada JAM KERJA. Waktu yang "TERBUANG" untuk menjemput itu bisa dialokasikan ke aktivitas lain. Orangtua jadi tidak punya waktu untuk beristirahat. Yang biasanya cuma isi bensin 1x seminggu jadi 2X SEMINGGU !!! Bayangkan, BERAPA PENGELUARAN YANG TERBUANG SIA - SIA HANYA UNTUK MENJEMPUT 2X SEMINGGU ??? Okelah, yang punya sopir pribadi, memang sudah kerjanya, BAGAIMANA KALAU YANG TIDAK PUNYA ??? Punya sopir pribadi pun tidak menjamin, mau tidak mau, orangtua siswa HARUS memberi bayaran lebih untuk sopir pribadi yang bersedia menunggu, mengantar jemput 2X LEBIH BANYAK dari biasanya.

BUKANKAH INI SESUATU YANG MERUGIKAN SISWA MAUPUN ORANG TUA?

Pembaca bilang konsekuensi? Ya, penulis setuju bila ini sebuah konsekuensi mau bersekolah di SMP KARANGTURI, harus mengikuti segala peraturan undang - undang bla bla bla yang berlaku di SMP KARANGTURI.

TAPI INGATLAH! NAMA BESAR SMP KARANGTURI, SEBUAH SEKOLAH IDAMAN, SEBUAH SEKOLAH FAVORIT, SEBUAH SEKOLAH YANG MEMILIKI SEGUDANG PRESTASI, SEKOLAH UNTUK ORANG - ORANG YANG "TIDAK BIASA", DAN LAIN - LAINNYA.

Apa jadinya kalau cuma merugikan ? YA, PENULIS AKAN MENGAKU TIDAK PERNAH BERSEKOLAH DI "KARANGTURI" KALAU CUMA DIRUGIKAN. SAYA LEBIH MEMILIH BERSEKOLAH DI TEMPAT LAIN APABILA DIRUGIKAN.

-KARANGTURI YANG PENULIS KENAL TIDAK PERNAH MEMBEBANI DAN MERUGIKAN SISWA MAUPUN ORANGTUA.

-KARANGTURI YANG PENULIS KENAL TIDAK PERNAH MEMBUAT SISWA MEMBUANG WAKTUNYA DI SEKOLAH UNTUK JAM TAMBAHAN KALAU HANYA KELELAHAN, MENGANTUK, BOSAN, DLL.

-KARANGTURI YANG PENULIS KENAL TIDAK PERNAH MELAKUKAN DISKRIMINASI KELAS UNGGULAN DAN RENDAHAN.

DIMANAKAH KARANGTURI YANG PENULIS KENAL???? APA JADINYA KALAU SAMPAI TERDENGAR DI TELINGA ORANG - ORANG, SEBUAH SEKOLAH FAVORIT YANG MENDISKRIMINASIKAN KELAS UNGGULAN DAN KELAS RENDAHAN/BIASA, APA JADINYA KARANGTURI? APA JADINYA SEKOLAH YANG SUDAH BERDIRI SEJAK PENJAJAHAN BELANDA ?

Penulis yakin, SANGAT YAKIN, apabila sampai terdengar ke telinga orang - orang, nama KARANGTURI yang LEGENDARIS hanya akan menjadi sekolah yang HINA, "APARTHEID", DILECEHKAN, DIRENDAHKAN, bahkan DIBUAT MALU OLEH SISWANYA SENDIRI.


Demikian bentuk kritikan penulis, dan penulis sarankan untuk berubah :

1. Pelajaran tambahan sebaiknya diadakan pada hari Sabtu, dan kalau bisa DITIADAKAN. Sebaiknya berikan ulangan lebih banyak untuk materi UAN, semisal sebulan 2x untuk materi UAN(Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris).

2. Pelajaran tambahan lebih baik diadakan KHUSUS untuk siswa yang merasa dan dirasa kurang mampu. Kalau SEMUA SISWA, akan tidak efektif, hanya membuang waktu saja.


Sekian saran penulis. Mohon dibaca baik - baik untuk GURU dan PIMPINAN SMP KARANGTURI. Penulis akan SANGAT BERTERIMA KASIH apabila SARAN maupun KRITIKAN penulis dipertimbangkan oleh PIHAK SEKOLAH, dan penulis akan lebih berterima kasih apabila DILAKSANAKAN.

Mohon maaf bila ada bahasa yang kurang sopan.

Thanks

1 komentar:

M.Fauzan mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.