Jumat, 12 Juni 2009

From Zero to Hero

Hmm br aja makan di warung kaki 5... duh lupa namanya...

Tau ndiri kan suasana warung kaki 5? ada pengamen, nggak seberapa nyaman, dll.

But... wait! apa yg mjd sorotanku bkn itu!

Tapi yg jadi sorotan... Makanan kaki 5 yg ternyata ga kalah sama restoran mewah. Rasanya top abis dah... Gak nyangka, warung kaki 5 yg kumuh, soal rasa nggak kalah. Mungkin restoran mewah & besar itu menang gengsi, tapi rasanya biasa2 aja. Bahkan aku lebih doyan makan di warung kaki 5 & restoran kecil2an, soalnya kadang restoran yg "WAH" itu nggak cocok sama lidahku. Lidah wong ndeso kali? hahaha. Ga jg, krn justru dari makan di warung kaki 5 itu, justru kita bisa ngerasain "keaslian rasa" masakan buatan "orang indo", kan kadang restoran yang "WAH" itu kokinya dari luar, jadi ga kerasa "indonesian taste" nya. Dan ternyata? Masakan orang asli indo nggak kalah sama chef2 terkenal dari luar... 5 bintang dah

Trus yang jadi sorotan lagi, pengamen. Mereka pengamen gan, tapi hebat loh, main gitarnya jago, meskipun utk ukuran pengamen. Ya maklum, pengamen itu kan ga pnya duit buat belajar musik, jadi mesti belajar2 ndiri. Belajar ndiri loh gan! ngalahin kita yg kadang cuma ngandalin les, dkk nya. Terbukti, mereka lebih berbakat dari kita.

Nah, aku liat pengamen itu, jadi inget sama KANGEN BAND! kok kangen? ya, aku gak bilang kemampuan bermusiknya, mereka lagunya mnrtku not bad lah, meski masih kalah sm band2 papan atas lain, its fine, so far they've try. Yg jadi sorotanku, KANGEN BAND itu latar belakangnya? keluarga kaya? nggak... mereka keluarga yg cenderung gak mampu, bahkan ada yg jadi supir angkot, ngamen, pengangguran, dkk. mereka pendidikannya pas - pasan. Tapi usaha mereka, aku angkat 2 jempol tangan + 2 jempol kaki kalo perlu. From zero to hero, dari nggak punya apa - apa jadi tenar? emang sih, gayanya norak, tapi it's fine, so far they have tried. lagian maklum donk gayanya norak, kan pengetahuan mereka jg terbatas. Ya, aku bukan fans berat kangen band, tapi kagum aja sm kerja keras mereka ke dapur rekaman. Bahkan lagunya kangen band, Terbang Bersamaku, masuk Derings Backtone Chart posisi 1 loh hari ini, WONDERFUL! Mereka tetep slow, walau banyak yg ngatain "band alay,kampungan,dll" tapi mereka diem aja, anjing menggonggong kafilah berlalu. Yah, might be, 1 taun, 2 - 3 taun, atau 10 taun lagi, para pengamen yg kutemui sekarang, bisa jadi the next kangen band. bisa setenar kangen band, nggak cuma dari kaki 5 ke kaki 5, tapi dari kota ke kota, bahkan keliling dunia maybe? Kita liat aja. Dan hebatnya Kangen Band, mereka NGGAK PERNAH LIPSYNC kalo nyanyi, ngalahin band - band tenar yg bisanya cuma LIPSYNC... TOP GAN!

Dan 1 lagi, aku inget juga sm mas Tukul. Latar belakangnya ga beda jauh sm kangen band, lahir di keluarga yg biasa - biasa, bahkan cenderung miskin. Tapi usaha keras dan kemauannya menuntun dia ke sebuah titik yang disebut "kesuksesan". bayangin, dari tukang bakso(ato apa ya lupa ane gan, yg jelas pedagang keliling), terus supir angkot, supir truk, sampe akhirnya dia jadi pelawak dan sukses. Dia nggak gengsi dengan wajahnya yang "ndeso", kayak di lagunya "memang tampang aku katrok, tapi rejekine kota, tampang nggak jadi ukuran, kadang tampang kota, rejekine ndesoooo..." . Gak gengsi malah bangga si Tukul, biasa malah menonjolkan sisi ke-ndesoan nya. Setelah sukses pun, dia tetep nggak sombong, dia tetep rendah hati. Figur yg bener2 patut dicontoh.

Hanya saja, mungkin Kangen Band kurang punya etika. Yg nonton Bukan Empat Mata, pasti tau kalo salah 1 personil Kangen Band sempet keluarin kata2 kotor di acara itu. Akibatnya, Tukul ditegur KPI. Maklum sih, mungkin kebiasaan hidup di jalanan, jadi nggak tau etika gitu. Tapi aku ga mau sorot kasus ini, aku cuma mau sorot latar belakangnya aja.

Dan banyak sekali contoh yang bisa kita ambil. Nothings impossible man, orang kayak mereka yg latar belakangnya hidup susah aja bisa masuk TV.

Mungkin kita kadang mencela mereka, mungkin kadang kita merendahkan. Tapi begitu melihat latar belakang mereka, ada hal yang patut kita teladani. Mereka talk less do more, meskipun kadang usaha mereka nggak maksimal.

Setelah menulis, rasanya saya ingin berteriak "TUHAN MAHA BESAR",,, gimana tidak? Berbagai macam keajaiban telah diciptakanNya, termasuk "menyulap" dari zero to hero.

Biarlah semua orang yang membaca tulisan ini berseru "TERPUJILAH TUHAN, AMIN!"

Tidak ada komentar: