Alkisah
Suatu hari, seorang Ibu sedang menunggu angkot di salah satu jalan di Ibu Kota Jakarta tercinta ini. Angkot yang di tunggunya pun datang. Ia lalu naik angkot tersebut bersama 3 Ibu yang lain. Untuk menghabiskan waktu mereka pun berbincang-bincang. Masing-masing ibu membanggakan anaknya. Giliran ibu ini yang mulai bercerita tentang anaknya :
Ibu Lain : Ibu bagaimana ? punya anak berapa bu ?
Ibu 1 : Anak saya ada 4, dan semuanya sudah mandiri ... Anak saya yang paling bungsu baru saja masuk ke STAN dengan nilai terbaik.
Ibu Lain : Wahhh ibu pasti sangat bangga sekali, sudah masuk STAN, dengan nilai terbaik pula .. anak ke 3 ibu bagaimana ?
Ibu 1 : oh .. anak ke 3 saya si Andrew (minjem nama mimin ) besok akan berangkat ke Switzerland karena ditempatkan sebagai kepala cabang disana dari kantor nya ...
Ibu Lain : wow ... masih muda tapi sudah memimpin sebuah cabang .. di luar negri pula ... anak ke 2 nya gimana ibu ?
Ibu 1 : anak ke 2 saya saat ini sedang menyelesaikan S3 nya di Amerika, minggu ini dia akan kembali ke Jakarta untuk liburan ...
Ibu Lain : wahh ... senangnyaa ... ibu pasti bangga sekali ya dengan anak ke 2 ibu, lalu si Sulung bagaimana bu ?
Ibu 1 : (terdiam sejenak) ... Anak pertama saya lebih memilih mengurus sawahnya di Jogja .. dia menjadi Petani ...
Ibu Lain : waduh ... Ibu pasti sangat kecewa ya bu dengan anak sulung ibu ?
Ibu 1 : Aku justru paling bangga dengan anak sulung ku .. karena berkat dia lah, adik adiknya semua dapat tetap Bersekolah dan Kuliah hingga mereka menjadi seorang yang sekarang ini ...
Pesan dari kisah ini :
jangan lah memandang orang lain sebelah mata, seseorang di nilai bukan karena Pekerjaan nya, tapi apa yang sudah ia lakukan terhadap dirinya, keluarganya, dan bangsanya ...
------------------------------------
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2140171
Credits to : choonhyanglover
Sabtu, 04 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
apik..=p
Posting Komentar